Daftar Blog Saya

Jumat, 20 Februari 2015

Pengantar management



MANAJEMEN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN

1.    Konsep Stakeholder (Pemangku Kepentingan) Perusahaan
     Para peneliti di Stanford Research Institute (SRI) memperkenalkan konsep Stakeholder pada tahun 1963 (freeman dan Reid,1983:89) yang mula-mula merujuk kepada pengertian:
those groups without whose support the organization would cease to exist”(berbagai kelompok tertentu yang tanpa dukungan mereka perusahaan akan berhenti).Pada awalnya yang dimaksud dengan Stakeholder mencangkup para pemegang saham (share owners),para karyawan(employees),para pelanggan (customers),para pemasok(suppliers),para pemberi pinjaman(lenders) dan masyarakat luas(society).Dill (freeman dan Reid,1983) menekankan pentingnya memperhitungkan peran yang dapat dilakukan stakeholder dalam mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh manager perusahaan.dalam kaitan ini,Dill menyatakan:
For a long time,we have assumed that the views and the initiative of stakeholders could be dealt with as externalities to the strategic planning and management process:as data to help management shape decisions,or as legal and social contraint to limit them.We have been reluctant,though,to admit the idea that some of these outside  stakeholders might seek and earn active roles with management to make decisions.The more today is from stockholder influence towards stakeholders participation.
     Menyadari adanya realitas baru hubungan antara perusahaan korporasi dengan stakeholder,freeman dan Reed(1983:91) mengajukan dua rumusan stakeholder,yakni:
a.       stakeholder dalam pengertian luas (The wide sense of stakeholder)
Dalam hal ini yang dimaksud dengan stakeholder adalah kelompok maupun individu-individu yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan atau mereka yang dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan pada saat perusahaan mengejar tujuan.Yang termasuk dalam stakeholder dalam pengertian ini mencangkup:kelompok kepentingan publik,kelompok yang melakukan aktivitas protes(protest group),pegawai pemerintah dan lain sebagainya.
b.      stakeholder dalam artian sempit(the narrow sense of stakeholder).
Perusahaan memiliki ketergantungan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya kepada stakeholder ini yang terdiri dari kelompok-kelompok tertentu maupun individu-individu tertentu.
Yang termasuk ke dalam kategori stakeholder ini adalah karyawan,pelanggan pada segmen tertentu,pemasok tertentu,pegawai kunci pada pemerintah,kreditur tertentu dan pemegang saham.
Klasifikasi Pemangku Kepentingan (Stakeholders)
Berdasarkan kedudukan stakeholders dalam pengelolaan perusahaan,jones(1995)membagi stakeholders kedalam dua kategori yaitu:
1.      Inside stakeholders,terdiri dari orang-orang yang memiliki kepentingan dan tuntutan terhadap sumber daya perusahaan serta berada didalam organisasi perusahaan.Yang termasuk kedalam kategori inside stakeholders adalah pemegang saham (Shareholders),para manajer(managers),dan karyawan(work force).
Pemegang saham (shareholders) adalah pemilik perusahaan,apabila perusahaan berbentuk perseroan terbatas.Untuk perusahaan persekutuan(partnership),pemilik perusahaan adalah para sekutu yang melakukan menyetoran modal.Sedangkan bagi perusahaan perorangan (single proprietorship),pemilik usahanya adalah pengusaha itu sendiri yang melakukan investasi dengan menanggung seluruh resiko usaha yang dijalankan.Para pemegang saham memberikan kontribusi kepada perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan atau mendirikan perusahaan perseroan.Mereka berhak atas keuntungan yang diperoleh perusahaan,yang dibagikan kepada mereka dalam bentuk deviden maupun keuntungan yang dapat mereka peroleh karena terjadinya peningkatan harga saham.
Para Manager(managers) Manager merupakan pekerja perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengoordinasi berbagai sumber daya organisasi dan memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan dapat dicapai.Kontribusi para manager terhadap perusahaan adalah berupa berbagai kemampuan dan keahlian yang digunakan untuk mengelola perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan dari peluang-peluang usaha dan meminimalisasikan resiko dari berbagai ancaman usaha (threats).Berbagai bentuk imbalan seperti gaji,bonus,maupun saham dan kepuasan psikologis yang mereka peroleh dari kegiatan mengelola perusahaan,akan mendorong para manager untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.

Karyawan(Workforce) Karyawan meliputi seluruh pekerja nonmanager(nonmanagerial employees).Karyawan memiliki serangkaian tugas yang harus dilakukan sesuai dengan uraian jabatan (job description)yang telah ditentukan oleh perusahaan.Kontribusi karyawan terhadap perusahaan adalah melalui pelaksanaan berbagai tugas dan kewajiban yang telah diberikan kepada mereka,dengan menggunakan berbagai kemampuan dan keahlian yang mereka miliki.Motivasi karyawan untuk melakukan tugas dengan baik memiliki hubungan dengan tingkat imbalan (reward) dan hubungan (punishment) yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi kinerja mereka.
2.      Outside Stakeholder,Yaitu orang-orang maupun pihak-pihak yang bukan pemilik perusahaan,pemimpin perusahaan dan bukan pula karyawan perusahaan tapi memiliki kepentingan terhadap perusahaan dan dipengaruhi oleh keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.Yang termasuk kategori outside stakeholders adalah
Pelanggan (Customers) Pelanggan merupakan kelompok outside stakeholders yang paling besar jumlahnya.Pelanggan bersedia menukar uang yang mereka miliki dengan produk yang dihasilkan perusahaan,selama mereka beranggapan bahwa jumlah uang yang mereka bayarkan untuk membeli produk perusahaan minimal sebanding bahkan lebih kecil dibandingkan dengan manfaat atau kepuasan yang akan mereka terima melalui konsumen produk perusahaan.
Pemasok(Suppliers) Semakin tinggi tingat persaingan antar industri,semakin penting pula peran pemasok bagi perusahaan.melalui pemasok input yang bermutu yang disertai harga yang kompetitif,perusahaan dapat menghasilkan produk dengan kualitas dan harga yang bersaing.Hal ini akan meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk perusahaan,sehingga akan turut meningkatkan permintaan perusahaan terhadap bahan baku.
Pemerintah(government) Pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) menerapkan berbagai produk perundang-undangan yang baru dan memengaruhi perusahaan.Sebagai contoh,berbagai perubahan peraturan perpajakan yang baru telah memengaruhi besaran pajak penghasilan yang harus disetorkan oleh perusahaan ke negara.
Para Kreditor(Creditors) Kreditor menyediakan sumber daya keuangan untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan.Sebagai imbalan terhadap dana yang dipinjamkan ke perusahaan,pihak bank mengharapkan bunga.Kemampuan perusahaan untuk membayar bunga sangat bergantung kepada kinerja keuangan perusahaan oleh sebab itu,para kreditor sangat berkepentingan terhadap kinerja keuangan yang sehat dari suatu perusahaan.
Serikat Pekerja(unions) Para pekerja bersedia untuk bekerja diperusahaan karena mereka memiliki kepentingan.Misalnya mereka menginginkan gaji dan jenjang karier yang menarik.Di sisi lain,perusahaan juga memperkerjakan para pekerja karena perusahaan memiliki kepentingan ,yaitu ingin mendapatkan produktivitas dan loyalitas dari para pekerja dengan biaya yang murah.Perbedaan kepentingan antara pekerja dan pengusaha tersebut menimbulkan konflik.Apabila konflik tersebut tidak diselesaikan dengan adil (Fair),hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian di kedua belah pihak.Oleh sebab itu keberadaan serikat pekerja yang profesional dibutuhkan baik oleh pihak pekerja maupun oleh pengusaha(win-win solution)
Komunitas lokal(local communities) Masyarakat lokal (local communities)memiliki kepentingan yang sangat besar terhadap keberadaan dan kelangsungan perusahaan di daerahnya.Hal ini terjadi karena perusahaan memberi mereka lapangan kerja,pendapatan,dan perbaikan standard hidup.
Masyarakat umum(general public) Di negara –negara industri maju,masyarakat umum (general pubic) akan merasa senang apabila produsen dalam negeri dapat menyaingi produsen asing.Hal ini tidak mengherankan karena kemakmuran suatu negeri memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan keberhasilan perusahaan-perusahaan domestiknya untuk menyaingi perusahaan –perusahaan aasing.
Media Media memiliki kepentingan terhadap perusahaan ,karena dunia bisnis merupakan pemasang iklan utama maupun aktivitas promosi lainnya.yang sangat menunjang kelangsungan bisnis media.Selain itu perusahaan merupakan salah satu sumber berita yang sangat penting bagi media massa.
Asosiasi Perdagangan dan Industri (trade and industri associations)Asosiasi perdagangan dapat memberikan pengaruh terhadap operasional perusahaan terutama apabila operasional suatu perusahaan bertentangan dengan kepentingan asosiasi.Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) menentang praktik permainan uang(money game)yang dilakukan perusahaan berkedok Multilevel Marketing (MLM)karena kegiatan money game dapat merugikan citra perusahaan yang melakukan kegiatan multilevel marketing.
Pesaing (competitors) Pesaing sangat berkepentingan terhadap perencanaan maupun tindakan strategik yang dilakukan perusahaan.Peluncuran produk baru perusahaan yang memiliki ciri-ciri produk lebih unggul dibanding pesaing,dapat mengakibatkan berpindahnya pelanggan pesaing menjadi pengguna produk perusahaan.
Pedagang besar dan Pengecer(Wholesalers and Retailers) Saluran pemasaran seperti distributor,wholesaler maupun retailer membantu perusahaan di dalam menyalur produk perusahaan kepada para pelanggan.Saluran pemasaran memiliki kepentingan terhadap kinerja perusahaan.Mereka berharap agar perusahaan senantiasa menghasilkan produk dengan kualitas baik,harga yang bersaing,dan melakukan aktivitas promosi produk.
Kelompok-kelompok aksi sosial dan politik(Social Political Action Groups)
Perusahaan saat ini semakin dituntut untuk menjalankan tanggung jawab sosialnya terhadap stakeholders.Berbagai elemen masyarakat semakin kritis dalam menanggapi berbagai aksi yang dilakukan perusahaan yang melakukan kegiatan usahanya dengan mengabaikan tanggung jawab sosial.
Stakeholder Management
            Stakeholder management menunjukan bagaimana perusahaan mengelola hubungan dengan para stakeholdernya serta membuat berbagai keputusan (dengan dilandasi oleh pertimbangan normatif),yang dapat meminimalisasi dampak buruk keputusan perusahaan terhadap pemangku kepentingan,dimana keputusan–keputusan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.Berman,wicks,khota,dan jones (1999:488-494)mengidentifikasi adanya dua model stakeholder management,yang sekaligus menunjukan orientasi manajemen perusahaan dalam mengelola para pemangku kepentingan.Kedua model tersebut adalah stategic stakeholder management model dan intrinsic stakeholder commitment model.
Strategic stakeholder management model,Model ini didasari oleh suatu asumsi bahwa paling akhir dari suatu korporasi adalah keberhasilan korporasi tersebut di pasar.Oleh sebab itu perusahaan harus mengelola para stakeholder sebagai bagian dari lingkungan perusahaan untuk memastikan agar perusahaan dapat memperoleh pendapatan (revenues) dan laba sesuai dengan target yang telah ditentukan sehingga korporasi dapat memberikan pengembalian yang memadai bagi para pemegang saham(sebagai wujud economic responsibilities).Pemberian perhatian terhadap berbagai masalah yang dianggap penting oleh para stakeholder akan membantu perusahaan akan menghindari berbagai pembuatan keputusan yang dapat mengakibatkan para pemangku kepentingan tersebut mengambil tindakan yang berseberangan dengan keputusan perusahaan,sehingga akan menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.Mayoritas konsumen indonesia yang beragama islam memiliki perhatian yang sangat besar terhadap halal tidaknya makanan yang mereka konsumsi.Tetapi karena korporasi merupakan unit ekonomi yang didirikan dengan tujuan maksimalisasi laba,maka aktifitas stakeholder management harus dipandang sebagai tujuan antara untuk mencapai tujuan akhir,yakni tercapainya laba maksimum.

Intrinsic Stakeholder commitment model,Di dalam model ini diasumsikan bahwa hubungan antara manager perusahaan dan dan para stakeholder lebih di dasarkan kepada komitmen moral dan bukan berdasarkan keinginan perusahaan untuk memanfaatkan para stakeholder di dalam mencapai tujuan perusahaan yakni maksimalisasi laba.Dengan kata lain,Perusahaan menetapkan prinsip-prinsip moral tertentu yang bersifat sangat mendasar yang mengarahkan perusahaan dalam membuat berbagai keputusan.Model intrinsic stakeholder commitment didasari oleh suatu asumsi bahwa perusahaan akan mempertimbangkan kepentingan pemangku kepentingan karena adanya komitmen moral dari menejemen perusahaan terhadap para pemangku kepentingan dan komitmen moral ini akan mendorong perusahaan untuk merumuskan strategi perusahaan (yang memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan) dimana strategi perusahaan ini akan berpengaruh terhadap pencapaian kinerja keuangan perusahaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar